Inspirasi Pop Art di Ruang Keluarga

52328a56-511c-42ed-8ceb-3f67ca2ba9b3

Bosan jika hiasan dinding ruang keluarga Anda monoton? Ada baiknya jika Anda segera membuat perubahan untuk memecah stagnasi monotannya hiasan ruang keluarga Anda. Sedikit sentuhan kecil seperti meletakkan hiasan Pop Art dapat menjadi pilihan. Mengapa Pop Art? Pop Art ini tergolong unik, tidak seperti hiasan lukisan dinding lainnya. Pop Art yang berasal dari kata Popular Art ini merupakan aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti koran, tv, iklan dan yang lainnya.

Pernahkah Anda melihat hiasan dinding Maryln Monroe atau Elvis Presley tapi dengan warna-warna komplemen yang tegas? Nah, jika pernah melihatnya seperti itulah lukisan Pop Art yang banyak bermain dengan warna. Ciri khas Pop Art adalah penggabungan foto serta permainan warna yang berani, kadang disertai penggunaan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan si pembuatnya.

52328a56-c808-4e92-8eba-3f67ca2ba9b3

 

Pilih Tema. Ini merupakan hal pertama yang harus Anda lakukan. Pilih tema dan palet warna gambar pop art Anda yang akan sesuai dengan skema warna ruang tamu Anda. Cobalah untuk konsisten dengan warna ketika mendekorasi dengan seni pop art

Titik Fokus. Menggantung karya seni pop art di dinding fitur untuk membuat titik fokus terang dalam ruangan. Ini  menarik perhatian jika seluruh ruangan akan sepenuhnya netral, mungkin juga terlihat menambah aksen cerah ke seluruh ruangan.

Hiasi Dinding Kosong. Jika Anda hanya ingin mengisi dinding kosong di ruang tamu. Pilihlah  bingkai gambar yang lebih besar dan mengatur mereka sehingga terlihat baik bersama-sama. Anda juga dapat memilih satu gambar besar untuk mengisi dinding kosong.

52328a57-1090-4808-a879-3f67ca2ba9b3

 

 

Sumber : http://www.rumahku.com/berita/read/inspirasi-pop-art-di-ruang-keluarga-406218#.U5sh7tHCZCI

Istanbul, Kota Cantik Di Dua Benua

Kalau membicarakan wisata religi saat bulan Ramadan, hampir semua orang menempatkan Turki, terutama Istanbul, dalam daftar wisata impian mereka. Bukan hanya karena memiliki sejarah peradaban Islam yang panjang, tapi Istanbul sendiri adalah kota dengan pemandangan menakjubkan serta memiliki sejumlah obyek wisata yang menarik.

Sempat dikenal dengan nama Konstantinopel, kota metropolitan terbesar di turki ini dulunya merupakan pusat kerajaan Byzantine dan menjadi pusat kerajaan Ottoman di masa pemerintahan Ottoman. Sebagai pintu gerbang kota, Turki memiliki dua bandara internasional yaitu Bandara Ataturk dan Sabiha Gökçen. Tapi, sebagian besar penerbangan internasional akan mendarat di Ataturk.

Transportasi umum di Istanbul sebenarnya sudah tertata dengan baik di mana kamu bisa memilih menggunakan taksi, bus, kereta bawah tanah, trem atau kapal. Tapi, sistem transportasi umum massal sedikit sulit dimengerti karena kamu harus sering berganti jalur dan kadang membayar tambahan ongkos. Kalau kamu ingin menghabiskan waktu lebih dari dua malam di Istanbul, ada baiknya membeli Istanbulkart. Ini adalah kartu yang bisa kamu gunakan sebagai tiket bus, trem ataupun kereta supaya perjalanan kamu selama di Istanbul lebih praktis.

Istanbul memang kota yang menarik karena menempati dua benua, Asia dan Eropa. Percampuran kedua budaya itu menjadikan Istanbul semakin menarik untuk dijelajahi. Mau tau tempat-tempat bersejarah apa saja yang menarik di Istanbul dan bisa menjadi referensi kamu untuk wisata di bulan Ramadan? Simak yuk!

Blue Mosque

blue-mosque

Tidak akan lengkap membicarakan Istanbul tanpa menyebut Blue Mosque yang menjadi kebanggaan masyarakat Turki secara keseluruhan. Nama resmi masjid ini sebenarnya adalah Masjid Sultanahmet, terletak di sekitar Sultanahmet Square, wilayah Istanbul yang berada di benua Eropa. Daya tarik utama dari Blue Mosque adalah enam menaranya yang megah serta desain kubah yang seolah bertumpuk. Dibangun pada tahun 1609, dinding dalam masjid dihiasi sekitar 20 ribu keping keramik berwarna biru serta berbagai ornamen abstrak yang memiliki nilai seni tinggi.

Hagia Sophia

10.-Hagia-Sophia-1

Satu lagi bagunan yang menjadi ikon kota Istanbul adalah Masjid Hagia Sophia. Bangunan ini dulunya adalah basilika atau gereja Ortodoks. Sempat difungsikan sebagai masjid, namun sejak tahun 1935 lalu Hagia Sophia digunakan sebagai museum. Terletak berseberangan dengan Blue Mosque, arsitektur dan dekorasi cantik museum ini dijamin akan membuat kamu terpana.

Grand Bazaar

grand-bazaar-istanbul-22

Kunjungan ke Turki belum afdol kalau belum menginjakkan kaki di Grand Bazaar. Tempat belanja raksasa ini sudah berusia lebih dari 500 tahun, tapi masih saja menjadi favorit warga lokal maupun turis. Pusat perbelanjaan tertua di dunia ini dipenuhi sekitar lima ribu kios dan menawarkan berbagai pilihan barang mulai dari bumbu-bumbu dapur, kerajinan kulit, pakaian, karpet, barang antik hingga kios-kios teh dan kopi. Walaupun tidak ingin berbelanja, kamu bisa mendatangi Grand Bazaar hanya untuk sekadar menikmati suasana.

Istiklal Street

Istiklal_Street

Terletak di salah satu ujung Taksim Square, yang merupakan wilayah ‘Istanbul Baru’, Istiklal Street adalah kawasan pejalan kaki yang sangat populer dan menawarkan berbagai hiburan seperti toko-toko pakaian, toko buku, kafe, restoran, klub malam, dan sebagainya. Area ini bisa dikatakan sebagai pusat hiburan kota Istanbul di mana kamu bisa menikmati denyut kehidupan kaum muda Turki.

Beylerbeyi Palace

beylerbeyi-palace

Terletak di Sultanahmet Square, istana yang terdiri dari tiga lantai ini merupakan tempat tinggal sultan dan istrinya pada masa pemerintahan Khalifah Abdulaziz. Arsitektur bagunan maupun bagian dalam istana didesain dengan gaya Eropa, termasuk perabotannya. Meskipun turis tidak diperbolehkan mengabadikan gambar di dalam istana, kamu bisa berfoto sepuasnya di Taman Beylerbeyi Palace yang berada di bawah jembatan Bosphorus.

Topkapi Palace

Topkapi-Palace-Entrance-041d1c79-1

Istana ini berlokasi tidak jauh dari Sultanahmet Square. Dibangun pada tahun 1478, Topkapi Palace merupakan tempat kediaman sultan pada dinasti Ottoman. Di sini kamu bisa mempelajari sejarah peninggalan kekuasaan Islam yang ada di Turki.

 

Sumber : http://www.pegipegi.com/travel/istanbul-kota-cantik-di-dua-benua/

Dimeriahkan J-Lo, Opening Piala Dunia 2014 di Brazil Semarak!

Sempat tarik ulur soal kehadirannya, akhirnya diva pop Jennifer Lopez alias J-Lo nongol juga di opening Piala Dunia 2014 di Sao Paulo, Brazil, Kamis 12 Juni 2014 waktu setempat.

Fifa-World-Cup-2014-Opening-Ceremony-image-11

 

Dibagi dalam empat segmen, para penari dengan berkostum flora ala Brazil menyeruak di tengah stadion megah berpesta kilatan lampu warna-warni itu.

Corak hutan Amazon, kebanggaan Brazil, menjadi tema besar opening World CUp 2014. Ini terkesan dari kostum bernuansa flora dan fauna khas Amazon.

Penari-penari berkostum biru yang menandakan tetesan hujan memperkuat citra belantara Amazon yang murah hujan.

Lagu “We Are One” lantunan trio J-Lo, Claudia Leitte dan Pitbull dibawakan dengan dinamis bersama tari-tarian bernuansa kostum bola. Ini menguatkan citra Brazil sebagai negeri yang cukup diperhitungkan dalam kancah kompetisi bola dunia.

Tak sia-sia Brazil gelontorkan biaya 9 juta dolar AS, 84 jam latihan, dan 20 jam mempersiapkan para penari dan artis-artisnya untuk menyukseskan pembukaan pesta bola berkelas dunia ini.  (Agung BS)

 

Sumber: https://id.celebrity.yahoo.com/news/dimeriahkan-jennifer-lopez-opening-piala-dunia-2014-di-012315026.html

Fenomena Beatlemania

the-beatles-the-beatles-2014-calendar

“She loves you, yeah yeah yeah…!” Itulah teriakan yang menggema diantara hebohnya jingkrak-jingkrak serta sibakan rambut mop top (poni) khas The Beatles. Mungkin Anda berkata, ” Ah, itu kan dulu tahun 60-an.” Ternyata tidak juga. Sampai saat ini teriakan itu tetap bergema. Beatlemania tidak pernah pudar, termasuk di tanah air.

Petikan syair lagu tadi memang milik kelompok The Beatles, sebuah kelompok musik asal Liverpool, Inggris. Ada hal menarik untuk dicermati dari band tersebut. Ternyata eksistensi mereka tidak berakhir seiring dengan bubarnya kelompok tersebut di tahun 1970. Tidak juga ketika John Lennon sang pentolan kelompok itu meninggal Desember 1980. Lantas, kekuatan apa gerangan yang membuat mereka begitu melegenda?

Iseng-iseng saya membuka-buka koleksi majalah lama. Di majalahTempo edisi 10 Januari 1987 saya menemukan artikel berjudul “Umat Beatles Dimana-mana”. Di situ tertulis cerita tentang “Beatles Melayu” bernama Bharata Band yang melakukan konser di Senayan. Saat itu pertunjukan berakhir dengan kerusuhan serta kerusakan berat gara-gara histeria penonton. Itu baru Beatles pura-pura. Bayangkan apa yang akan terjadi kalau itu The Beatles sungguhan? Dan perlu dicatat, itu terjadi 17 tahun setelah The Beatles bubar!

Penikmat lagu-lagu The Beatles memang tersebar di seantero jagat raya. Tak heran kalau bermunculan duplikat-duplikat The Beatles yang khusus membawakan lagu-lagu mereka. Di Jerman ada kelompok band yang menamakan diri Beatlemania. Di Belanda ada Stefano Sanders alias Bas Muys (lahir 14 oktober 1976) Dia menyanyikan lagu2 karya Lennon/McCartney antara lain From a Window, I Don’t Wanna See You Again, Step Inside Love dll. Penyanyi ini kemudian bergabung juga di band ‘Stars of 45’, spesialis lagu-lagu legend dengan aransemen ulang, kadang2 jg di medley.

Di Indonesia sendiri bertebaran kelompok-kelompok semacam itu. Bharata, band asal Jakarta adalah salah satunya. Di Bandung, tercatat ada kelompok Mat Bitel dan Silver Beat (dua-duanya sudah vakum). Belum lagi kelompok- kelompok lainnya seperti OldCrack, Root, Flower Beat, Cavern Beat, yang juga berada di jalur yang sama.

Ketika album kompilasi bertajuk Anthology dirilis, sambutan masyarakat di seluruh dunia ternyata begitu antusias. Demikian juga halnya ketika album Live at BBC dilempar ke pasaran. Di Bandung, jika Anda rajin memutar-mutar gelombang radio, Anda akan menemukan bahwa ada radio-radio tertentu yang memiliki program khusus lagu-lagu The Beatles. Di acara tersebut, selain tentu saja diputar lagu-lagu The Beatles, juga dibahas berbagai hal yang berkaitan dengan The Beatles, bahkan sampai hal-hal yang kecil. Misalnya, bagaimana nama Martha dalam lagu Martha My Dear bukanlah nama seorang gadis seperti yang selama ini disangka orang, melainkan nama seekor anjing kesayangan Paul McCartney. Yang agak mengherankan adalah kenyataan bahwa  pendengar acara-acara tersebut kebanyakan adalah anak-anak muda yang notabene belum hidup di masa kejayaan The Beatles.

Keheranan yang sama pernah saya alami secara langsung. Suatu ketika, saya dan teman-teman diundang di acara parade band alternatif. Anda bisa bayangkan bahwa yang hadir di sana sebagian besar adalah anak muda. Ternyata saat band pengisi acara membawakan lagu-lagu “jadul” milik The Beatles, mereka ikut bergoyang dan dengan fasih menyanyikan lagu-lagu The Beatles. Paling tidak, lagu-lagu Top 40 semacam Hey Jude, Revolution, Please Mr. Postman, Obladi-Oblada dll, ternyata mereka kenal dengan baik.

Pada tanggal 27 Januari 2014 lalu, perhelatan Grammy Award ke-56 mengadakan konser yang bertajuk “A Night That Changed America : A GRAMMY Salute to The Beatles” dalam rangka memperingati 50 tahun The Beatles di gedung Los Angeles Convention Center, AS. Selain menghadirkan dua orang personil The Beatles yang masih tersisa, yakni Paul McCartney dan Ringo Starr, sejumlah bintang juga akan tampil seperti John Legend, Taylor Swift, Katy Perry, Daft Punk, Lorde, Stevie Wonder, dan musisi lainnya.

Antusiasme kerumunan Beatlemania “masa kini”

Paul McCartney Grammy Awards 2014

  

Dari fakta-fakta yang saya paparkan tadi, barangkali kita bisa menarik benang merah yang mengasumsikan bahwa pendengar lagu-lagu The Beatles adalah kelompok “tua” yang sejaman dengan The Beatles dan sekedar ingin bernostalgia. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah apa yang sesungguhnya “mengikat” penikmat lagu-lagu The Beatles “generasi masa kini” dengan “kelompok masa lalu”?

Dulu, Tato Bharata dan kawan-kawan mengaku sulit untuk memahami fenomena tersebut. Dan sekarang pun, kita ternyata masih mengalami kesulitan yang sama. Yang jelas, The Beatles tetap eksis sejak dulu hingga sekarang, dan bahkan mungkin juga di masa yang akan datang. Entah sampai kapan.

Antusiasme Beatlemania “masa lalu”

cq5dam.web.620.398 BeatlemaniaA

Photo of Beatles

Review Buku Sila ke-6 : Kreatif Sampai Mati!

cover_zpsc8d6f97b

Judul : Sila ke-6 : Kreatif Sampai Mati!
Penulis : Wahyu Aditya
Penerbit : Bentang Pustaka
Kategori : Non Fiksi – Kemampuan Kreatif
Tebal : 320 Halaman
Harga : Rp 59.000

“Jadilah sperti anak kecil, hilangkan prasangka agar tercipta karya – karya kreatif” ~ Thomas Huxley

Demikian kutipan dari buku ini.

Kreatif itu berbeda,
Kreatif itu membalikkan cara pandang,
Kreatif itu butuh niat kuat.

Ketika kita kecil, dunia adalah tempat bermain yang sangat luas.
Segala sesuatu yang kita inginkan, dengan mudah terealisasi karena kita punya senjata yang sangat ampuh : imajinasi.

Setelah beranjak dewasa, semakin banyak peraturan yang mengekang imajinasi kita. Dan, rasa takut malah mengalahkan ide-ide yang berdesakan keluar. Tapi, kita sesungguhnya masih punya satu lagi senjata pamungkas : kreativitas.

Dikemas dengan konsep scratch book, ditulis dengan bahasa yang ringan, buku ini tidak menjual mimpi tetapi justru menyemai imajinasi Anda untuk tumbuh.

Kreatif itu…SAMPAI MATI!

 

Tampilan depan dan belakang buku #KSM

01-1_zps523cce24

Preview buku #KSM

02-1_zps55c68b00 03-1_zps9f3febda 04-1_zps310360ca 06_zps2c38abcb 05-1_zps0004fabb

Doin’ Craft by Scraps

Kadang, liburan ga harus diisi dengan kegiatan travelling, wisata kuliner, shopping , ke bioskop, or anything else that needs to spend big amount of money. Kalau dipikir-pikir, mengisi waktu liburan juga bisa dengan melakukan kegiatan yang mengasah keterampilan kita. Dan kalau nekat, bisa dijadikan side job utk nambah uang saku juga.

Berawal dari kegagalan keluarga yg berencana liburan, aku pun mulai mencari-cari kegiatan yg kira-kira berhubungan dengan crafting. Akhirnya aku menemukan majalah bekas dan foto lama yg agak usang dan belum pernah aku pajang sejak pertama kali foto itu dihadiahkan ke aku. Entah kenapa belakangan aku lagi tertarik dengan scrap book. Yap, dengan modal nekat, aku menggunting foto itu menjadi beberapa bagian dan mengambil beberapa gambar dari majalah sebagai langkah awal untuk memulai scrapping.

Setelah foto jadi, aku menemukan masalah kedua. Masalahnya adalah, aku ga punya frame yang cocok untuk foto ini. Sedangkan frame yg dihadiahkan bersama dengan foto lama itu sangat-sangat ga fancy kalau dipajang bareng foto yg udh aku olah sedemikian kece. Eergh lagi-lagi ini masalah duit! Males banget ngeluarin duit cuma untuk beli frame.

Entah gimana ceritanya akupun terdampar kesebuah toko buku. Disana aku menemukan buku yg membahas tentang berbagai kreasi unik dan layak jual dari kertas bekas. And yess, aku langsung teringat dengan majalah-majalah bekas yg ada dirumah. Dan yg bikin aku makin excited lagi, dibuku itu juga membahas tentang cara membuat frame foto dari barang-barang bekas. Wow! Tanpa pikir panjang aku langsung menilap tu buku ke dalam tas.

Untuk itu ga ada salahnya untuk share cara membuat frame foto dari barang-barang bekas yang udah aku pelajari dari buku tersebut.

Bahan:

– Kardus bekas, kalau bisa yg lumayan gede ya
– Majalah/koran bekas
– Kertas kado polos
– Tali kur 1m, sesuaikan warnanya dengan warna kertas kado

Alat:
– Gunting
– Glue stick
– Double tape
– Penggaris 30cm, kalau bisa penggaris besi
– Cutter
– Alat tulis
– Sedotan kecil
– Pembolong kertas

Sebelum membuat frame, ada baiknya kita menyiapkan hiasan framenya terlebih dahulu, menggunakan kertas bekas tentunya. Hiasannya bisa dibuat dalam dua macam bentuk, bisa berupa kertas gulung atau kertas persegi. It’s all your choice!

100_1872

A. Cara Membuat Kertas Gulung

1. Gunting kertas dengan ukuran selebar penggaris besi (2,5cm), dan panjangnya sesuai keinginan

2. Gulung kertas tersebut menggunakan sedotan

100_1891

3. Rekatkan ujung kertas menggunakan glue stick

 

B. Cara Membuat Kertas Persegi
1. Lakukan hal yg sama pada langkah 1 pembuatan kertas gulung, namun dgn panjang 21cm.

Ukurannya kudu segitu biar nantinya terbentuk kertas kotak berukuran 2,5 x 2,5 cm.

2. Lipat kertas menjadi dua bagian

3. Lipat lagi kertas menjadi dua bagian, agar terbentuk garis tengah bekas lipatannya

100_1885

4. Lipat kedua ujung kertas menuju kearah garis tengah bekas lipatan yg kedua

100_1886

5. Rekatkan kedua sisi kertas menggunakan double tape

Sebelum menentukan ukuran frame, baiknya kita menyesuaikannya dengan foto yg udah ada. Disini aku bakal membuat frame untuk foto berukuran 12R.

 

C. Cara Membuat Frame
1. Potong kardus bekas dengan ukuran 28,5 x 24 cm sebanyak 2 buah.
Satu untuk sisi depan, satunya lagi untuk sisi belakang frame.

2. Buat garis pinggir dengan ukuran selebar penggaris besi (2,5cm) dari tepi frame.

100_1896

3. Untuk sisi depan frame, bolongi kardus dengan mengikuti ukuran persegi panjang yg ada ditengahnya

100_1898

4. Untuk sisi belakang frame, aplikasikan ukuran foto tepat di tengah frame.

Ini dilakukan agar dapat menentukan ukuran celah untuk menyisipkan foto.

100_1903

100_1906

Garis merah menandakan ukuran foto 

 5. Tempelkan beberapa potongan kardus kecil di tiap pinggiran frame belakang, kecuali di pinggiran atas, karna pinggiran atas merupakan celah untuk memasukkan foto.

Potongan kardus kecil berfungsi utk memberi jarak antara frame depan dan frame belakang ketika ditempelkan.

100_1909

 Potongan kardus kecil jangan sampai melewati batas garis merah

 6. Disusul dengan menempelkan frame bagian depan diatas potongan kardus kecil tadi

Agar lebih menarik, ada baiknya frame yg masih polos itu kita cover menggunakan kertas kado. Tapi ingat, bagian atas frame jgn sampai ikutan dicover. Karena itu merupakan celah untuk memasukkan foto.

100_1917

Nah kalau udah kelar meng-cover, sekarang tinggal tempelin hiasan kertas yg udah dibuat sebelumnya.

100_1923

 

Aaaand tadaaa!!

Roll-paper series

100_1971

Square-paper series

100_1973

Quilling-paper series

100_1968

 

 Agar dapat dipajang, kita bisa membuat gantungannya dengan cara sbb:

1. Gunting kertas kado ukuran 14 x 4 cm, kemudian di press (laminating)
2. Bolongi bagian atas kertas menggunakan pembolong kertas
3. Pasang tali kur di bagian bolongannya
4. Rekatkan pd bagian belakang frame

Kadang hal-hal sepele yg ada disekitar kita dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. Kreatif dan inovativ adalah kunci utamanya. Daripada membiarkan sampah-sampah industri menumpuk di tempat sampah, mending dipungut aja. Siapa tau bisa jadi sumber penghasilan.

Go grab all your scraps!